IPW : Kami Minta Mabes Polri Menegur Polda Aceh, Karena Polisi Gunakan Senjata Laras Panjang Saat Pembubaran Aksi Mahasiswa Di Banda Aceh
"Aceh merupakan daerah rawan konflik, tata cara dan prosedur penanganan dan pembubaran aksi massa seharusnya dapat dilakukan lebih elegan dan sesuai dengan standar dan prosedur yang ada," tandas Neta S Pane
Foto : Aksi Pembubaran Demo Tolak BBM Di Banda Aceh Oleh Anggota Polisi Bersenjata Laras Panjang
BANDA ACEH - Kordinator Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane meminta Kapolri dapat menegur Kapolda Aceh terkait dengan aksi perwira Polri yang bertugas di jajaran Polresta Banda Aceh yang menenteng senjata laras panjang dan berpakaian sipil dalam pembubaran demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh mahasiswa Unsyiah kemarin (17/6) di Banda Aceh.
"Terkadang Polri memang ceroboh membiarkan aparatnya berpakaian sipil menenteng senjata laras panjang dalam menjalankan tugas," katanya kepada Waspada Online, hari ini.
Menurutnya, penggunaan senjata laras panjang oleh personil Polri berpakaian bebas dapat menimbulkan kerancuan. "Dalam menjalankan tugas, personil Polri berpakain sipil hanya boleh menggunakan senjata, namun senjata laras pendek," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Kasat Intelkam Polresta Banda Aceh Kompol Ade Adriansyah Syahputra dalam pembubaran aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Unsyiah Peduli Rakyat yang digelar di depan gedung DPR Aceh, turut serta dalam pembubaran aksi. Dan bahkan Kasat tersebut terlihat garang menenteng senjata laras panjang dan berpakai sipil dalam pembubaran aksi mahasiswa tersebut.
No comments:
Post a Comment