- Juga Wagub Aceh Mendukung Pembangunan Mega Proyek Multi Years Kanal Lae Mate, Sebagai Solusi mengatasi banjir Aceh Singkil dan Runding, Subulussalam.
SINGKIL - Wakil Gubernur (Wagub) Aceh, Muzakir Manaf mengatakan, banjir yang merendam sejumlah wilayah di Aceh akibat illegal logging (penebangan liar). Hal itu disampaikan Mualem, kepada wartawan di Pendapa Bupati Aceh Singkil, usai meninjau korban banjir Aceh Singkil, Selasa (14/5) malam.
Menurut Wagub, pembalakan liar tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu faktor datangnya musibah banjir besar. “Musibah banjir terjadi atas kehendak Allah. Namun ada penyebab dari tangan manusia. Penyebab banjir karena perambahan hutan,” kata Wagub.
Muzakir Manaf mengatakan, dinas terkait akan segera melakukan pengecekan wilayah hutan mulai dari hulu hingga ke hilir sungai, untuk memastikan penyebab banjir. Hal itu guna mencegah banjir terus terjadi di wilayah Aceh.
Catatan Serambi, banjir yang merendam Aceh Singkil, merupakan kiriman dari sungai yang berasal dari Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Pakpak Barat, Sumatera Utara. Kemudian diperparah pasang air laut.
Aceh Singkil sebelumnya terkenal sebagai daerah penghasil kayu. Kendati aksi pembalakan liar berkurang seiring lahirnya moratorium logging, namun perambahan hutan dengan dalih untuk pembukaan perkebunan kelapa sawit masih terus terjadi.
Sebelumnya Bupati Aceh Singkil Safriadi, meminta Wagub mendukung percepatan program penanggulangan banjir di daerah ini. Terutama pembangunan Kanal Lae Mate, di Kota Subulussalam dapat terlaksana dalam waktu dekat. “Kami sepakat dengan Pemko Subulussalam, 60 persen dana Otsus dipotong untuk pembangunan Kanal Lae Mate,” kata Safriadi.
SINGKIL - Wakil Gubernur (Wagub) Aceh, Muzakir Manaf mengatakan, banjir yang merendam sejumlah wilayah di Aceh akibat illegal logging (penebangan liar). Hal itu disampaikan Mualem, kepada wartawan di Pendapa Bupati Aceh Singkil, usai meninjau korban banjir Aceh Singkil, Selasa (14/5) malam.
Menurut Wagub, pembalakan liar tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu faktor datangnya musibah banjir besar. “Musibah banjir terjadi atas kehendak Allah. Namun ada penyebab dari tangan manusia. Penyebab banjir karena perambahan hutan,” kata Wagub.
Muzakir Manaf mengatakan, dinas terkait akan segera melakukan pengecekan wilayah hutan mulai dari hulu hingga ke hilir sungai, untuk memastikan penyebab banjir. Hal itu guna mencegah banjir terus terjadi di wilayah Aceh.
Catatan Serambi, banjir yang merendam Aceh Singkil, merupakan kiriman dari sungai yang berasal dari Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Pakpak Barat, Sumatera Utara. Kemudian diperparah pasang air laut.
Aceh Singkil sebelumnya terkenal sebagai daerah penghasil kayu. Kendati aksi pembalakan liar berkurang seiring lahirnya moratorium logging, namun perambahan hutan dengan dalih untuk pembukaan perkebunan kelapa sawit masih terus terjadi.
Sebelumnya Bupati Aceh Singkil Safriadi, meminta Wagub mendukung percepatan program penanggulangan banjir di daerah ini. Terutama pembangunan Kanal Lae Mate, di Kota Subulussalam dapat terlaksana dalam waktu dekat. “Kami sepakat dengan Pemko Subulussalam, 60 persen dana Otsus dipotong untuk pembangunan Kanal Lae Mate,” kata Safriadi.
No comments:
Post a Comment