ADA kutipan yang sering kita dengar yang berbunyi "Syurga di bawah telapak kaki ibu", tapi mungkin kita jarang mendengar kutipan sandingannya "Syurga istri pada ridho suaminya". Dibawah ini akan dikupas, mengapa ridho suami berbuah syurga untuk istri, Insya Allah Bermanfaat. Amin
Sang suami dibesarkan oleh ibu yang mencintainya sepanjang hidup. Tetapi ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya sepanjang hidupmu, bahkan sering kali rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.
Sang suami dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah ibunya hingga dia beranjak dewasa. Tetapi sebelum dia sanggup membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu, wanita asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.
Sang suami ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu. Padahal dia tahu, di sisi Allah, kamu lebih harus di hormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya. Tetapi tidak pernah sekalipun dia merasa iri, dikarenakan dia mencintaimu dan berharap kamu memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi Allah.
Sang suami berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Padahal kamu terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia sanggup memberi solusi. padahal bisa saja disaat kamu mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih besar. tetapi tetap saja masalahmu di utamakan dibandingkan masalah yang dihadapi sendiri.
Sang suami berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu padahal kamu kadang hanya sanggup memahami suami secara lisan saja. Itupun jika dia telah mengulanginya berkali-kali.
Bila kamu melakukan maksiat, maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia ikut bertanggung jawab akan maksiatmu. Tetapi bila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah di tuntut ke neraka karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggung jawabkannya sendiri.
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya.” (QS. An-Nisaa: 34)
"Setiap istri yang meninggal dunia dan diridhai oleh suaminya, maka ia masuk surga." (HR. At-Tirmidzi)
“Jika seorang istri melakukan Shalat lima waktu, puasa di bulan ramadhan, memelihara kemaluannya dan menaati suaminya, niscaya dia akan memasuki surga Tuhannya” (HR. Ahmad)
“Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri untuk sujud kepada suaminya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sabda Rasulallah sallallahu Alaihi Wasallam bermaksud:
"Mana-mana isteri yang meminta suaminya menceraikannya dengan tiada sebab yang dibenarkan oleh syara haram baginya bau syurga."
(Riwayat Abu Daud dan Tirmizi)
Ketahuilah wahai isteri sekalipun seseorang suami itu kejam atau jahat HARAM bagi isteri itu durhaka dan menyakiti hati suaminya. Isteri wajib taat kepada perintah suami dengan keadaan apa sekalipun SELAGI SUAMI TIDAK MEYURUH KE ARAH KEMAKSIATAN. Ini adalah disebabkan oleh kemudahan jalan pintas untuk kesyurga yang Allah berikan kepada isteri itu dgn hanya Menjaga Solat,Puasa,Jaga Kehormatan dan Taat Kepada Suami.Sebagaimana Sabda Rasullullah S.A.W "Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki
Sabda baginda lagi..
.Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang di kehendaki dengan tidak berhisab!
Sang suami dibesarkan oleh ibu yang mencintainya sepanjang hidup. Tetapi ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya sepanjang hidupmu, bahkan sering kali rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.
Sang suami dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah ibunya hingga dia beranjak dewasa. Tetapi sebelum dia sanggup membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu, wanita asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.
Sang suami ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu. Padahal dia tahu, di sisi Allah, kamu lebih harus di hormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya. Tetapi tidak pernah sekalipun dia merasa iri, dikarenakan dia mencintaimu dan berharap kamu memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi Allah.
Sang suami berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Padahal kamu terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia sanggup memberi solusi. padahal bisa saja disaat kamu mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih besar. tetapi tetap saja masalahmu di utamakan dibandingkan masalah yang dihadapi sendiri.
Sang suami berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu padahal kamu kadang hanya sanggup memahami suami secara lisan saja. Itupun jika dia telah mengulanginya berkali-kali.
Bila kamu melakukan maksiat, maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia ikut bertanggung jawab akan maksiatmu. Tetapi bila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah di tuntut ke neraka karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggung jawabkannya sendiri.
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya.” (QS. An-Nisaa: 34)
"Setiap istri yang meninggal dunia dan diridhai oleh suaminya, maka ia masuk surga." (HR. At-Tirmidzi)
“Jika seorang istri melakukan Shalat lima waktu, puasa di bulan ramadhan, memelihara kemaluannya dan menaati suaminya, niscaya dia akan memasuki surga Tuhannya” (HR. Ahmad)
“Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri untuk sujud kepada suaminya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sabda Rasulallah sallallahu Alaihi Wasallam bermaksud:
"Mana-mana isteri yang meminta suaminya menceraikannya dengan tiada sebab yang dibenarkan oleh syara haram baginya bau syurga."
(Riwayat Abu Daud dan Tirmizi)
Ketahuilah wahai isteri sekalipun seseorang suami itu kejam atau jahat HARAM bagi isteri itu durhaka dan menyakiti hati suaminya. Isteri wajib taat kepada perintah suami dengan keadaan apa sekalipun SELAGI SUAMI TIDAK MEYURUH KE ARAH KEMAKSIATAN. Ini adalah disebabkan oleh kemudahan jalan pintas untuk kesyurga yang Allah berikan kepada isteri itu dgn hanya Menjaga Solat,Puasa,Jaga Kehormatan dan Taat Kepada Suami.Sebagaimana Sabda Rasullullah S.A.W "Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki
Sabda baginda lagi..
.Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang di kehendaki dengan tidak berhisab!
No comments:
Post a Comment