Showing posts with label spare part. Show all posts
Showing posts with label spare part. Show all posts

Monday, March 25, 2013

Perlunya Spooring dan Balancing untuk Mobil Anda

Saat mengendarai mobil tiba-tiba Anda merasakan getaran hebat pada kemudi mobil Anda, apalagi saat mobil tengah melaju 80 km per jam dan sangat mengganggu perjalanan anda. Atau apakah Anda merasakan suatu guncangan hebat dalam mobil setelah berpapasan dengan bus atau mobil besar lainnya pada kecepatan tinggi.

Jangan menganggap sepele hal ini, meskipun dibiarkan akan mengakibatkan kerusakan pada spare part mobil anda. Ketahuilah, penyakit dari semua itu kuncinya pada keselarasan (spooring) dan keseimbangan (balancing) roda serta piranti kemudi (setir) sebagai pengendali gerakan mobil.

Biar mobil mulus lagi jalannya, sebaiknya dicek terlebih dahulu semua kondisi ban dan pelek, pengecekan bagian suspensi, hubungan pada setiap sambungan kaki-kaki. Kemudian lakukan perbaikan balancing dan spooring.Pengecekan ban sebelum di-balancing dimaksudkan untuk mengetahui rotari ban. Ban yang tidak seimbang/balance akan membuat setir kemudi mobil anda menjadi bergetar, dan kemungkinan membuat ban menjadi cepat aus bahkan dapat merusak suspensi kendaraan.

Biasanya getaran ini terjadi di atas 80 km per jam. Jadi balancing ban mobil anda secara rutin. Dan untuk melakukan spooring dilakukan jika terasa kemudi membuang ke satu arah ke kanan atau ke kiri. Kegiatan spooring harus dilakukan agar poros titik kelurusan ban mobil tetap terjaga.

Selain itu Spooring perlu dilakukan supaya keausan ban merata dan memberikan kestabilan pengemudi. Pastikan kaki-kaki mobil benar-benar dalam kondisi siap jalan. Jangan biarkan hal ini terjadi pada mobil anda.

Wednesday, March 13, 2013

Tips Pilih Kaca Film buat Mobil

Semakin banyaknya produk kaca film yang ada dipasaran terkadang membuat konsumen bingung menentukan pilihan. Calon pembeli juga semakin sulit menentukan pilihan ketika dihadapkan pada ragam spesifikasi, merek,dan harga. Apalagi belakangan ini teknologi kaca film sudah berkembang dengan pesat. 


Ambil contoh istilah IR Rejected atau penolakan infra merah yang diciptakan oleh salah satu produsen. Istilah ini kemudian menjadi tren sehingga produsen lain pun turut memakai istilah ini sebagai strategi pemasaran. Ada lagi kaca film yang berbahan dasar keramik karena material ini dipercaya tidak akan mengintervensi gelombang GPS (Global Positioning System), walaupun sebenarnya istilah keramik yang dipakai di sini berbeda dengan pemahaman kita pada umumnya. 

Lalu bagaimana caranya memilah kaca film. Kebutuhan mendasar biasanya menentukan pilihan konsumen, jangan lupa tanyakan tiga pertanyaan ini ke toko kaca film Anda, apakah produk ini bisa menolak panas, apakah produk ini tidak menghalangi pandangan dalam berkendara, dan apakah ada garansinya.

Thursday, March 7, 2013

Teknologi Lampu Terbaru dari Volvo

Produsen mobil Volvo telah mengembangkan teknologi baru Active High Beam Control (AHBC), yakni lampu jauh yang tidak menyilaukan. Mereka mengklaim AHBC tak cuma memperhatikan kendaraan dari depan, tetapi juga membuat pengemudi lebih aman  dalam keadaan gelap.


Keuntungan utama AHBC adalah ketika mengemudi sangat minim cahaya. Objek yang biasanya tak tampak seperti mobil parkir di pinggir jalan, binatang, pejalan kaki, atau pengguna jalan lain tanpa lampu bisa lebih jelas terlihat. Tapi, pengguna mobil lain tak kena sorotan cahaya terang ini.

Volvo menjelaskan, lampu bekerja menyorotkan cahaya hanya ke objek yang diperlukan. AHBC menggunakan kamera kecil di atas kaca spion kabin sebagai detektor, mirip yang dipakai pada teknologi rem otomatis di beberapa merek. Kamera ini bertugas mengidentifikasi objek mana yang perlu diberi penerangan, dan mana yang tidak disorot.

Unit kontrol akan menerima informasi dari kamera tersebut, dan meneruskannya ke modul proyektor cerdas yang terintegrasi pada lampu utama. Silinder kecil dengan potongan logam berbagai ukuran akan "menghalangi" cahaya sesuai perintah dari unit kontrol, dan menerangi objek yang diperlukan saja.

Tips Membersihkan Mobil dari Debu

Saat musim kemarau tiba, ada satu masalah yang kerap menghantui pemilik mobil, yakni serangan debu pada permukaan bodi mobil.

Jika sudah begini, maka perasaan risih langsung menyergap. Apalagi jika debunya hanyalah debu halus yang muncul ketika saat mobil diparkir. Satu-satunya jalan tentu dengan membersihkan semua debu agar tampilan mobil menjadi bersih kembali.


Ada cara praktis mendapatkan bersih maksimal. Yaitu menggunakan kemoceng atau sulak. Kemoceng sering digunakan untuk mengenyahkan debu halus tanpa harus mencuci mobil. Sehingga tenaga dan waktu pengerjaan lebih efisien.

Namun ada bebera­pa hal yang perlu diperhati­kan saat membersihkan debu. Jika debunya sudah terla­lu tebal, sebaiknya jangan menggunakan kemoceng, langsung saja cuci dengan air dan sabun.

Jika debu terlampau tebal, membersihkan dengan sulak hanya akan mengundang potensi gores halus. Gerakan me­nyapu permukaan dengan permukaan yang kering akan membuat debu berge­sekan dengan bodi. Gesek­an itulah yang berpotensi menimbulkan baret.

Perhatikan juga warna mo­­bil. Jika kelirnya gelap, ke­mungkinan muncul­nya ba­ret halus berbentuk sa­rang laba-laba (swirl mark) jadi le­bih besar. Sehingga, Anda ha­rus pastikan debu yang menem­pel tidak terlalu tebal.

Kemoceng yang paling baik adalah yang berbahan wool. Material ini sangat halus dan efektif menangkap debu. Jika sulit menemukan yang berbahan wool, bisa pilih material microfibre. Bahan ini cukup banyak dijual di toko alat-alat car care

Yang justru tidak direkomendasikan justru bulu ayam. Di bagian bulunya memang halus, sangat halus, tapi bahaya datang dari batangnya yang bersifat keras. Ada kemungkinan batang menggores saat bersentuhan dengan bodi.

Inilah beberapa langkah yang harus diperhatikan saat menggunakan kemoceng.

-Jauhkan gagang dari permukaan bodi. Jika ujungnya terkena bodi maka dapat menggores permukaan.
-Jangan ditekan. Cukup seka ujung bulu kemoceng ke permukaan bodi.
-Lakukan gerakan satu arah. Misalnya dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Gerakan bolak-balik berbentuk kipas sangat berpotensi menimbulkan baret.

Wednesday, March 6, 2013

Tips Ringan Rawat Power Window Agar Optimal Kerjanya

Memarkirkan mobil ditempat terbuka, jelas efeknya akan negatif. Semisal dengan melekatnya debu-debu yang mengacaukan penampilan mobil. Bahkan bukan tak mungkin, akan mengganggu kinerja komponen.

Salah satunya akan menimpa karet-karet kaca mobil. Bisa jadi mengeras dan membuat kinerja naik-turun kaca jadi kurang lancar. Enggak hanya bikin kaca seret, tapi efeknya juga ke usia pakai motor power window yang bakal lebih cepat aus. 


Supaya hal tersebut tidak terjadi, maka sebaiknya karet-karet pintu dilumasi. Caranya, cukup dengan membersihkan karet pintu yang kotor. Bisa menggunakan lap basah, atau gunakan air langsung supaya lebih bersih.

Jika pakai air, sebaiknya masukkan ke botol lalu beri slang untuk menyemprot. Pembersihan dilakukan pada semua karet pintu. Setelah itu, lumasi menggunakan shampo mobil di semua karet yang ada. 

Untuk bisa menjangkau celah-celah karet gunakan slang yang telah dipotong. Tunggu beberapa saat, supaya sampo mobil tersebut mengalir ke bawah dan masuk ke pori-pori karet. Selain menggunakan shampo mobil, bisa juga gunakan oli yang SAE 10. 

Tapi mesti pilih yang masih baru, supaya pelumasan semakin maksimal. Caranya sama seperti pakai shampo. Tinggal tuang oli di sela-sela karet. Gunakan slang supaya oli tidak keluar dari karet. 

Jika seluruh proses sudah dilaksanakan dengan baik, coba naik dan turunkan kaca. Pasti kaca jalan lebih lancar dibanding sebelum dilumasi sehingga kerja motor power window normal. Keuntungan lainnya, licinnya karet kaca akan mengurangi kemungkinan karet kaca menggumpal pada satu tempat dan mencegah karet keluar dari tempatnya. 

Tuesday, March 5, 2013

Jangan Lupakan Ini, Jika Anda Sering Berkendara Jarak Jauh!

Berkendara dengan mobil merupakan sebuah pekerjaan yang mengandung risiko tinggi. Salah satunya yang berpeluang besar dialami adalah mogok. Entah karena kerusakan mekanikal, elektrikal atau bencana alam. 

Makanya sebagai pengendara mesti menyiapkan diri menghadapi berbagai kondisi. Salah satunya dengan menyiapkan emergency kit yang mampu membuat Anda survive bila mesti mogok di tengah jalan atau terjebak banjir.


Perjalanan ke luar kota kita sering melintasi daerah yang terpencil. Bila mengalami masalah dengan kendaraan di area ini bisa menimbulkan kesulitan. Berikut emergency kit untuk perjalanan jauh :

STRAP
Tali untuk menderek kendaraan bila mogok. Ukuran dan kemampuan tariknya bervariasi. Harga yang ditawarkan juga beragam, mulai Rp 80 ribu sampai Rp 180 ribu.

KABEL JUMPER
Mesin mobil tidak bisa di-start karena aki rusak bisa diselesaikan dengan cara jumper. Ini adalah cara menghidupkan mobil dengan mengkoneksikan aki yang rusak dengan aki mobil lain menggunakan kabel. Makanya kabel jumper perlu ada di mobil.

PENAMBAL BAN INSTAN
Paket tambal ban do-it-yourself ini terdiri dari alat penusuk, alat penambal, karet penambal dan lem. Bahkan ada juga yang melengkapi dengan cutter atau pisau pemotong ukuran kecil.

SEKRING CADANGAN
Beberapa mobil sudah dibekali pabrik sekring cadang­an. Namun, bila tidak bisa membeli sendiri. Tinggal lihat model sekring yang dipakai dan ukurannya.

CAIRAN CADANGAN
Mesti membawa air buat radiator maupun oli atau minyak rem cadangan. Tidak banyak, hanya untuk menambahkan bila tiba-tiba terjadi kebocoran.

POMPA UDARA PORTABEL
Peranti ini merupakan perpaduan penting dengan penambal ban instan. Tanpa alat ini, ban yang telah ditambal tetap tidak dapat digunakan. Apalagi pompa undara portabel ini kini ditawarkan dengan beragam fitur lainnya seperti senter dan pengukur tekanan angin ban.

Inilah Fitur Keselamatan Terbaru dari Volvo

Banyak inovasi yang sudah Volvo hasilkan untuk urusan safety. Kini, mereka memperkenalkan teknologi yang mampu mendeteksi adanya sepeda.

Safety memang seperti nama belakang dari merek asal Swedia ini. Sabuk pengaman adalah salah satu produk inovasi mereka, begitu pula soal pengembangan airbag di dunia otomotif.


Kali ini  Volvo kembali menunjukkan inovasinya dengan memperkenalkan fitur keselamatan terbaru yang dapat mendeteksi dan secara otomatis melakukan pengereman bila ada pengendara sepeda yang meliuk dan menyalip di depan mobil.

Nantinya, semua mobil Volvo akan mengaplikasi teknologi ini, alasannya pengembangkan teknologi ini adalah karena menurut data kecelakaan, sekitar 50 persen dari semua pengendara sepeda yang tewas di jalanan adalah akibat dari bertabrakan dengan mobil.


Pada dasarnya, teknologi ini bekerja dengan menggabungkan kemampuan kamera yang ada di kaca depan dengan radar yang ada di grille yang mampu mendeteksi pergerakan apa saja di depan mobil. 

Berkat bidang luas yang dipantau keduanya, mobil ini mampu membaca pola gerakan dari pengendara sepeda untuk menentukan apakah keduanya berbahaya atau tidak.

Bila sistem di mobil menganggap ada bahaya, maka mobil akan secara otomatis mengerem untuk menghindari bahaya.

Thursday, February 28, 2013

Tips Terhindar Membeli Suku Cadang Palsu

Konsumen di Indonesia sebagian besar masih belum sadar dengan hak dan kewajibannya dalam transaksi sehari-hari, termasuk membeli suku cadang.

Di Indonesia memang belum ada yang bisa menjamin keaslian sebuah produk. Untuk menghindari produk palsu, setiap konsumen wajib mawas diri.


Dua hal yang perlu diperhatikan konsumen saat membeli onderdil kendaraan bermotor. Pertama, pastikan memilih toko resmi untuk membeli suku cadang pengganti. Dengan memilih toko resmi, mengurangi potensi membeli onderdil palsu. .

Meski konsumen belum bisa memperoleh jaminan mendapatkan produk asli, ketika terjadi masalah, bisa langsung komplain ke toko tersebut dengan hak dilindungi Undang-Undang konsumen.

Aspek kedua yang wajib diperhatikan, kepastian memperoleh garansi penggantian produk jika bermasalah dalam periode tertentu. Pastikan suku cadang yang dibeli bergaransi resmi. Hal ini, memperkecil Anda mendapatkan barang palsu.

Sampai kini, masih banyak konsumen tidak tahu dengan hak produk yang dibeli. Jarang sekali laporan kerusakkan, meski dibeli di toko resmi.

Keluhan cukup banyak, adalah layanan. Misalnya rumah sakit, jasa, dan lainnya. Tetapi, kalau produk rusak atau tidak standa, laporannya masih minim, Ini yang harus diubah.

Sunday, February 24, 2013

Tips Ringan Merawat AC Mobil

Sistem pendingin kabin telah menjadi peranti standar mobil. Masalahnya, banyak pemilik kendaraan yang tidak melakukan perawatan AC. Padahal, sistem ini juga butuh perawatan berkala layaknya mesin untuk menjaga agar kondisinya tetap optimal. 
Beberapa komponen butuh perhatian. Misalnya receiver dryer,  yang tak ubahnya saringan oli atau bensin pada mesin yang perlu diganti secara berkala. Untuk mobil baru, receiver dryer  perlu diganti setelah berumur 2 tahun. Sedangkan untuk mobil lawas, perlu diganti setiap tahun. 

Begitu pula dengan evaporator di kabin yang perlu dibersihkan setiap tahun. Debu yang menempel di evaporator dapat menyebabkan karat. Bila dibiarkan, evaporator akan keropos dan terjadi kebocoran.

Untuk mencegah penumpukan kotoran di evaporator, karpet mobil mesti sering dibersihkan dan selalu gunakan mode sirkulasi AC tertutup sehingga udara luar yang kotor tidak masuk ke dalam kabin.


Bagi pemilik sedan atau mobil yang memiliki ground clearance rendah, kondensor yang berada di depan radiator perlu dibersihkan setiap 3 bulan sekali atau sehabis hujan. Pasalnya, kotoran dari jalanan sering hinggap, sehingga proses pelepasan panas di kondesor menjadi terganggu. Langkah pembersihan dapat dilakukan sendiri.

Tinggal menyemprot air dengan tekanan agak kuat ke kondensor AC di balik gril – sebaiknya lakukan hal ini dalam kondisi dingin. Perilaku pemilik kendaraan juga dapat mempengaruhi umur pakai AC.

Misalnya, tidak mengaktifkan AC saat mesin berputar di atas 2.000 rpm atau saat berhenti – kecuali dalam kondisi macet. Kedua hal ini bisa membuat umur kompresor dan sistem AC akan lebih panjang.
 

Mengenal Fungsi Extra Fan Pada Mobil

Extra fan merupakan kipas tambahan yang digerakkan oleh listrik dan terpasang di depan radiator sebagai pendukung dari kipas utama. Extra fan ini dijadikan sebagai suplai tambahan angin saat mobil dalam kondisi macet. 
Seringpula dijadikan alat bantu pendingin kondensor AC agar freon yang perlu didinginkan mendapat pasokan angin tambahan dari kipas tambahan ini. Untuk beberapa tipe mobil, kipas ekstra ini menjadi kelengkapan standar. 

Pada mobil-mobil Eropa yang cenderung memiliki suhu mesin lebih panas, extra fan menjadi keharusan. Untuk maintenance, extra fan harus ditengok karena dinamo kipas memiliki usia pakai.

Wednesday, February 20, 2013

Tips Atasi Mobil yang Tersendat-sendat

Para pemilik mobil lawas biasanya sering mengeluhkan terjadinya gejala tersendat-sendat atau endut-endutan pada saat mobilnya berjalan di RPM rendah dan masuk ke gigi dua. Tapi hal itu juga bisa terjadi pada mobil baru yang kurang diperhatikan atau jarang dirawat.
Bagi yang pernah mengalami hal tersebut tidak perlu khawatir dan panik, hanya perlu memeriksa beberapa part saja.

Penyebab mobil jalannya tersendat-sendat atau endut-endutan pada RPM rendah itu bisa terjadi dari setingan mesin yang kurang pas. Minimal harus melakukan pengecekan pada mesin atau servis ringan.

Lebih lanjut, hal yang perlu diperhatikan yakni mengecek beberapa part yang dianggap dapat mempengaruhi kinerja mesin seperti mengecek busi, fuel filter dan air filter. Ketiga part itu yang bisa mempengaruhi mobil jadi terasa tersendat-sendat di rpm rendah.

Sementara itu, kalau semuanya sudah di cek biasanya pada kendaraan atau bengkel selalu mempergunakan alat scanner untuk mendeteksi seluruh sensor yang ada dalam system engine. Scanner akan memastikan utk "no trouble code" jika tidak ada masalah atau masalahnya sudah terselesaikan.

Kalau semua itu sudah dijalankan sepertinya akan mobil akan aman dan tidak lagi ada endut-endutan diputaran bawah atau atas.

Monday, February 18, 2013

Efek Pemakaian Oli Aditif buat Mobil

Pemilik mobil sering tergiur dengan iklan-iklan yang ditawarkan oleh produsen oli aditif karena disebutkan dengan menggunakan aditif tersebut akan mendapat banyak keuntungan pada mesin mobilnya.
Tapi hati-hati pemakaian aditif dalam jangka waktu yang panjang ternyata tidak aman untuk mesin mobil. Karena pada kenyataannya menggunakan aditif akan menimbulkan kerak yang menumpuk pada sistem pelumas mesin.

Pemakaian aditif dalam waktu lama tidak aman karena biasanya akan menggumpal, walaupun dalam promosinya dikatakan akan mencair tapi kenyataannya tidak.

Juga pada mobil-mobil tertentu seperti pada mobil injection akan ada nozzle/injector yang mekanismenya sangat sensitif atau lubang pengabutan sangat halus. Ini yang mengakibatkan mobil terasa tidak enak untuk dikendarai. Kerak-kerak yang menggumpal akan masuk ke sistem tersebut.

Sebaiknya menjalankan service rutin saja sesuai yang disarankan oleh pabrikan mobil  maka akan aman dan tidak perlu menggunakan aditif segala macam.

Saturday, February 16, 2013

Tips Ringan Ganti Oli Mesin Mobil

Untuk memilih pelumas yang tepat sebenarnya sangat mudah. Tapi tak jarang pemilik kendaraan dibuat bingung karena banyak mendapat masukan dari teman-temannya soal penggunaan pelumas. 
Berikut tips ringan memilih pelumas yang baik:

Pertama, pelumas sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan mobil. Di sini yang harus dilihat itu kekentalan pelumasnya. Kekentalan pelumas kan bermacam-macam ada yang 10:40, 5:40 atau 15:50.

Kedua, perhatikan spesifikasi performance pelumas. Karena pelumas yang baik harus memenuhi standar international. Hal itu dapat dilihat dari tulisan EPI, SN, atau SI.

Selain itu, konsumen yang hendak mengganti oli sebaiknya memilih pelumas yang direkomendasikan oleh masing-masing pabrikan. Karena yang mangakui pelumas itu bagus atau tidak adalah manufactur tersebut.

Biasanya setiap pabrikan tidak hanya merekomendasikan satu produk pelumas. Sebagai langkah antisipasi jika suatu kendaraan itu berada di satu tempat tapi pelumas tertentu tidak ada. Makanya tidak hanya satu produk yang direkomendasikan.

Hal penting lainnya, konsumen sebaiknya mengikuti prosedur yang dianjurkan pabrikan untuk mengganti oli. Misalnya, perusahan A merekomendasikan ganti oli setelah penggunaan mobil mencapai 5.000 km atau 10.000 km, maka konsumen harus ikut menggantinya.

Friday, February 15, 2013

Cara Cerdas Pilih Asuransi Mobil

Di karenakan setiap tahunnya tingkat kecelakaan bermotor terus mengalami peningkatan maka tidak ada salahnya kita mengasuransikan mobil kita.
Buat yang berniat mengasuransikan kendaraanya terutama asuransi untuk mobil tidak ada salahnya menyimak tips berikut ini

Jangan terpaku pada tarif premi murah
Sebab dalam persaingan dewasa ini banyak perusahaan asuransi yang banting harga menawarkan tarif premi murah. Padahal belum tentu ada jaminan pelayanan.

Lihat produk asuransi yang ditawarkan
Anda harus melihat luas jaminan, fasilitas atau benefit yang diperoleh. Jadi lihat apakah ditawarkan layanan emergency services, layanan mobil derek dan layanan call center yang dapat mempermudah nasabah saat mengalami kerugian atau kecelakaan.


Lihat jaringan dari perusahaan asuransi yang bersangkutan
Lihat berapa banyak punya kantor cabang atau berapa banyak punya bengkel rekanan sehingga begitu ada klaim tidak perlu menunggu lama guna memperbaiki kendaraan atau melaporkan kendaraan yang hilang

Perlu dipertimbangkan aspek bonafide perusahaan asuransi
Jangan sampai begitu ada klaim bengkel rekanan pun tidak punya. Sebab banyak perusahaan asuransi mengklaim mereka adalah yang terbaik, padahal kondisi keuangannya sudah sangat parah.

Intinya jangan sampai termakan iklan. Jangan mentang-mentang preminya murah jadi langsung Anda tertarik dengan asuransi tersebut.

Tuesday, February 12, 2013

Tips Agar Mobil Lolos Uji Emisi

Semua mobil sebenarnya memiliki kesempatan yang sama untuk menghasilkan sisa gas buang yang ramah lingkungan. Termasuk mobil dengan fuel system  yang masih menggunakan  karburator. Sebab, uji emisi diukur saat mesin dalam keadaan idle  (putaran mesin konstan). 

Secara prinsip, kalau perawatan mesin dilakukan dengan rutin, mobil berkarburator tak akan kesulitan untuk lulus uji emisi. 

Lulus tidaknya uji emisi sepenuhnya tergantung pada kondisi mesin. Semakin sehat maka semakin baik. Tidak ada faktor lain yang mempengaruhi pengujian ini, seperti rolling resistance,  atau nilai aerodinamika kendaraan, karena pengujian dilakukan dengan posisi mobil tidak berjalan. 

Untuk mengoptimalkan kinerja mesin, perhatikan beberapa komponen yang memiliki peran vital pada proses pembakaran. Diantaranya dengan memastikan kebersihan filter udara dan bensin selalu dalam keadaan optimal. Bersihkan atau kalau perlu ganti dengan yang baru jika sudah tak lagi maksimal kinerjanya.

Begitu juga dengan semua elemen pengapian. Busi, kabel busi, dan koil harus berada dalam kondisi fit. Sehingga menghasilkan ignition  yang sempurna.

Gunakan bahan bakar yang sesuai. Pakailah bensin seperti yang diminta oleh spesifikasi mesin mobil Anda. Sesuai dalam arti cocok dengan waktu pengapian dan perbandingan kompresi ruang bakar.

Beda kasusnya jika knalpot sudah mengeluarkan asap putih. Kemungkinan besar akibat ring  piston atau sil klep yang sudah bermasalah. Dan untuk merevitalisasinya harus dengan turun mesin (overhaul) demi mengganti komponen-komponen tersebut.

Mobil yang menggunakan karburator model vakum seperti Mitsubishi Kuda atau Suzuki Esteem 1.6 lebih susah untuk dikontrol emisinya. Tak lain karena rangkaian sistem yang diusung karburator vakum ini lebih sensitif dibanding model konvensional. Meski begitu, karburator vakum lebih mudah mengail tenaga mesin dibanding karburator biasa.

Terlepas optimalisasi komponen standar, ada perangkat tambahan yang efektif mengurangi emisi gas buang, yaitu air charger.  Alat ini memiliki prinsip dasar menambahkan volume udara di ruang bakar, dengan cara melakukan induksi udara melalui lubang di intake manifold. Efeknya tidak hanya membuat asap knalpot lebih bersih, tapi juga membuat performa mesin meningkat.

Namun ada konsekuensi lain pada aplikasi air charger,  yaitu mesin jadi lebih bergetar dibanding standar. Namun bagi mereka yang tidak sensitif, getaran tersebut nyaris tidak terasa karena kecil sekali.

Monday, February 11, 2013

Inilah Ujian yang Harus Dihadapi Agar Ban Lolos SNI

Jalan aspal mulus menjadi idaman para pengendara. Hanya saja, kini semakin sulit mewujudkan hal itu. Karena kondisi jalan yang kian parah kala musim penghujan yang tak kunjung usai. Tidak hanya kubangan, lubang dan jalan rusak bermunculan di mana-mana. Sementara upaya perbaikan jalan, masih terkendala berbagai faktor plus butuh waktu. 

Kondisi ini jelas membuat mobil butuh ban yang andal. Karena inilah satu-satunya bagian mobil yang bersentuhan langsung dengan jalan. Bisa dibayangkan, bila kualitasnya di bawah standar. Untungnya, kondisi ini disadari oleh pemerintah sebagai regulator. Dalam hal ini, produksi ban yang dijual di Tanah Air mesti lulus uji Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini berlaku untuk segala ban lokal maupun impor. 
Inilah mekanisme serta standar apa saja yang mesti dipenuhi pabrikan ban untuk bisa merengkuh “stempel” SNI. 

Uji performa
Biasanya performa dilakukan dengan pengujian high speed.  Dengan standar SNI yang dilakukan selama 1 jam. Saat start, kecepatan awal adalah 80% dari angka yang direkomendasikan. Kemudian setelah berjalan 10 menit, kecepatan ditambah hingga batas maksimal, bahkan lebih untuk melihat puncaknya.

Dari kecepatan tinggi bakal terlihat daya gesek plus panas yang terjadi pada ban. Sehingga bisa diketahui tingkat kerusakan serta pada kecepatan tertentu kerusakan ini terjadi. Dari situ terlihat, analisis dan rekomendasi terhadap produk tertentu.

Uji ketahanan (endurance)
Daya tahan ban juga merupakan materi pengujian berikutnya. Prosedur pengujian untuk ban luar kendaraan bermotor yaitu untuk uji endurance  (uji ketahanan terhadap berbagai beban). Untuk pengujian ini butuh waktu 34 jam menurut standar SNI.

Beberapa produsen menambahkan batas uji ketahanan ini. Misalnya yang dilakukan Multistrada hingga 48 jam plus beban. Ini artinya rata-rata setiap produk mengalami uji ketahanan hingga 82 jam atau setara nyaris 3,5 hari nonstop.

Plunger test/energy breaking
Tes ini cocok untuk kondisi di Tanah Air. Kondisi jalan yang tidak rata alias rusak menjadi patokan pengetesan. Setidaknya ada 5 titik di permukaan tapak ban yang secara random ditekan satu batang baja dengan diameter tertentu sesuai peruntukannya. Batang baja itu diberi beban sebesar 294 Nm untuk ban berdiameter 15 inci atau reinforced  hingga 588 Nm pada ukuran yang serupa.

Biasanya data akan keluar setelah pengetesan. Umumnya hasil tes tersebut melebihi angka yang direkomendasikan. Secara kasat mata, bila tidak memenuhi standar, permukaan tapak terlihat tak rata atau benjol.

Bead unseating
Secara prinsip, pengetesan bead unseating  mirip dengan plunger test.  Hanya saja bila plunger test  dilakukan pada tapak, bead unseating  lebih ditekan bagian dinding ban. Kegunaan tes ini, agar saat bermanuver kondisi fisik ban tidak terlipat akibat dorongan beban ke samping. Untuk ban berdiameter 15 inci mesti memenuhi beban 8.895 Nm atau setara dengan 907 kilogram dari samping.

Secara uji materi, bead unseating  merupakan pengujian terberat yang harus dilakukan. Tidak heran kalau poin ini benar-benar diperhatikan. Kalau tidak, potensi ban melipat saat bermanuver cukup besar. 

Sunday, February 10, 2013

Tips Pacu Mobil dengan Aman

Mengebut atau memacu mobil dengan kecepatan kencang adalah hal yang wajar misalnya dalam situasi darurat, selama dilakukan dengan aman dan tidak merugikan pengguna jalan lainnya.
Berikut adalah delapan tips bagaimana mengebut dengan aman:
1. Kendarai mobil dengan halus
Ini adalah satu aspek paling penting untuk meningkatkan performa kendaraan dan keamanan ketika anda sedang mengebut. Jika Anda mengemudi dengan halus, cengkeraman (grip) roda pada jalan tidak akan berkurang dan kontrol mobil lebih kuat pada kecepatan yang tinggi. Sebaliknya, semakin Anda tergesa-gesa dalam memindahkan gigi misalnya, cengkeraman roda mobil yang Anda kendarai akan semakin berkurang.

2. Pastikan duduk dengan posisi nyaman
Hal-hal kecil seperti posisi duduk justru menjadi aspek penting untuk berkendara dengan aman dan mendapatkan kinerja yang optimal dari kendaraan Anda. Pastikan posisi duduk Anda dapat mencapai pusat atas dari setir dengan kedua tangan Anda. Semakin kencang lari mobil Anda, semakin sedikit juga waktu Anda untuk bereaksi, sehingga posisi duduk yang tepat sangatlah penting.
Jangan pernah lupa menggunakan sabuk pengaman dan hindari perilaku multi-tasking seperti mengirim pesan, menelpon, makan minum dan lainnya sekalipun mobil Anda didukung perangkat canggih untuk dapat melakukannya

3. Ambil jalur cepat
Perhatikan jalur yang Anda ambil ketika sedang mengebut. Kontrol diri Anda, jangan pernah memaksakan mengebut ketika jalanan sedang ramai atau dalam jalur lambat di jalan tol. Mengebut itu hal yang wajar asal tidak merugikan orang lain dan diri sendiri. Jika memaksakan diri, Anda bukannya terlihat keren tetapi justru terlihat konyol di mata pengguna jalan lainnya.

4. Pengendalian di tikungan
Mempertahankan kecepatan sambil menikung sangat tidak disarankan. Ini akan sangat berbahaya. Gunakan momentum menikung dengan konsentrasi pada setir dan bukaan rem, dan hanya gunakan pedal gas ketika memasuki akhir tikungan secara bertahap. Dengan demikian sudut mobil akan tetap stabil dan kecepatan mobil tidak akan berkurang jauh.

5. Hindari oversteer
Oversteer biasanya terjadi ketika Anda memaksa memacu kendaraan di tikungan dan roda belakang menjadi selip. Hilangnya cengkeraman (grip) dari roda belakang belakang karena oversteer terjadi karena sejumlah faktor. Misalnya, seperti pengereman telat ketika menikung, mengambil sudut tikungan terlalu dekat atau melepas pedal gas di tengah tikungan. Bagaimana cara mencegahnya?
Pastikan roda depan Anda mengarah pada arah yang Anda inginkan. Jika melewatkan aspek ini, mobil Anda bisa spin atau bahkan terbalik. Biasakan juga untuk tidak melakukan rem mendadak. Mengeremlah secara bertahap dalam satu garis lurus, kemudian baru memasuki tikungan. Tidak semua mobil memiliki fitur ABS (Anti-lock Braking System), maka dari itu tahap pengereman sangatlah penting.

6. Kenali tipe mobil Anda
Kenali mobil yang Anda miliki. Apakah berpenggerak roda depan, roda belakang, atau keempat roda. Mobil dengan penggerak roda depan biasanya memiliki handling yang baik ketika memasuki tikungan dengan cepat, oleh karena itu para drifter cenderung menggunakan tipe mobil ini.
Sedangkan mobil dengan penggerak roda belakang cenderung limbung ketika memasuki tikungan dengan cepat. Sementara mobil dengan penggerak empat roda menjanjikan kestabilan yang lebih baik.
Jangan memaksakan mengebut dengan mobil dengan spesifikasi standar, perhatikan tipe dan ukuran ban, suspensi, bobot total kendaraan dan perangkat rem yang sesuai. Kecuali yang Anda kendarai adalah mobil sport.

7. Kenali kondisi mobil Anda
Seharusnya sebelum berpergian apalagi dalam jarak jauh, cek kondisi mobil Anda terlebih dahulu. Jangan memaksa mengebut dalam kondisi mobil yang tidak prima.
Periksa kondisi mesin, kestabilan kemudi, air radiator, oli mesin, power steering, tekanan udara pada ban, kampas rem dan kopling, serta lainnya karena mengebut akan memaksa mesin Anda untuk bekerja lebih ekstra.

8. Sesuaikan dengan kondisi jalan
Kondisi jalan yang sedang basah dan berkabut jelas akan mengurangi traksi dan cengkeraman roda mobil dan visibilitas Anda pada jalan. Jadi jangan berpikir Anda bisa mengemudi dengan cara yang sama dalam situasi ini. Kegagalan untuk beradaptasi dengan kondisi jalan adalah salah satu penyebab utama kecelakaan.

Thursday, February 7, 2013

Inilah Mobil Listrik Paling Aman

Badan Keamanan Lalu Lintas dan Jalan Raya Amerika menguji kehandalan mobil listrik Ford Focus listrik dan hasilnya, Ford Focus mendapatkan bintang lima.

Memang bintang lima yang diterima Ford Focus kali ini terasa tidak mengherankan. Mengingat sistem keamanan yang ditawarkan di dalamnya, tidak berbeda dengan Ford Focus hatchback Focus biasa (mesin bensin).
Akan tetapi tetap saja Ford Focus listrik merupakan salah satu mobil listrik pertama yang paling aman di dunia. Sehingga jika anda seorang penggemar kendaraan ramah lingkungan, tentu bisa menjadi pilihan baru Anda.
Terlebih Ford Focus kali ini juga memiliki berbagai fitur keamanan canggih, seperti kontrol stabilitas elektronik AdvanceTrac, dan airbag. Selain itu fitur keamanan lainnya datang bersama Focus Electric AWD yang lahir di 2013.

Seperti anti-lock braking system, LATCH (pengamanan lebih untuk anak-anak), dan sistem keamanan antimaling engine immobilizer.

Wednesday, February 6, 2013

Tips Memilih Sokbreker Mobil

Sebelum memutuskan untuk mengganti sokbreker, tentu Anda perlu mengetahui kondisinya terlebih dahulu. Bila kinerja sokbreker dirasa mulai melemah atau usia telah mencapai 3 – 5 tahun/lebih dari 60.000 km. 

Ciri yang dapat langsung dirasakan, ketika ayunan mobil terasa berlebih saat melewati lubang jalan atau gundukan. Hal ini menandakan kinerja sokbreker telah mulai melemah. Lainnya adalah rembesnya cairan oli pada sil di sokbreker, sehingga tekanan pun menurun drastis. paling parah bila sokbreker telah mengeluarkan bunyi ‘bletak’ Iatau tumbukan antar komponen di dalam sokbreker itu sendiri. 
Pasalnya, sokbreker memiliki fungsi untuk meredam gerakaan berlebih dari per di kendaraan. Bila mobil mengayun berlebih saat menabrak lubang, tentu sangat mempengaruhi pengedalian dan kestabilan mobil. Belum lagi, keasusan ban pun menjadi tidak merata lantaran permukan ban tidak menerima beban secara merata.

Selain memperhatikan unsur safety dan kenyamanan, factor biaya produksi pun menjadi salah satu acuan untuk memperoleh harga  jual kendaraan yang kompetitif. Tak pelak, ini bersinggungan dengan penerapan teknologi didalamnya.

Umumnya, jenis sokbreker terbagi menjadi dua; tipe oli dan gas. Kedua jenis ini memiliki karakter yang berbeda. Dimana jenis oli memiliki kecenderungan berkarakter nyaman ketimbang jenis gas. Tipe gas pun tidak serta merta berisikan gas 100%. Peran oli sebagai pelumas pun tetap dibutuhkan.

Untuk mengetahui sokbreker jenis oli atau gas, Anda dapat menekannya. Jika sokbreker jenis oli, maka batang sokbreker tidak akan kembali terangkat ke posisi semula. Pun begitu sebaliknya.

Selain itu, beberapa produk aftermarket kerap menawarkan sokbreker tipe double action. Padahal, tipe ini cukup mempengaruhi kinerja sokbreker ke sisi negatif. Dimana peran sokbreker lebih kepada menjaga kecepatan saat kembali ke posisi semula atau rebound.

Double atau single action hanya merupakan perbandingan persentase antara saat compress dan rebound. Bila single action memiliki perbandingan 40 compress dan 60 rebound, maka double action sebaliknya. Dimana semakin tinggi angka persentase, maka sokbreker memiliki tahanan yang semakin kuat. Jadi saat rebound, selain per yang memiliki karakter memantulkan, sokbreker pun kian menambah kecepatan ketika pergerakan ke atas atau kembali ke posisi semula.

Sedangkan desain sokbreker juga terbagi menjadi dua model; mono tube atau twin tube.  Mayoritas produsen mobil yang mengedepankan kenyamanan dan durability yang tinggi, tentu twin tube menjadi pilihannya. Dengan karakter tidak linear, membuat kenyamanan berkendara saat diisi oleh sedikit penumpang atau bermuatan penuh akan terjaga. Sebab, semakin sokbreker ditekan, maka tingkat kekerasannya akan semakin tinggi.

Berbeda dengan model mono tube. Dimana tekanan akan tetap sama ketika sokbreker di tekan habis sekalipun. Plus, kekuatan berkat model dua tabung ketimbang single tabung dalam menahan bobot kendaraan. 

Nah, bila telah memahami karakter dari produk sokbreker aftermarket, anda pun dapat menyesuaikan dengan kebutuhan. Apalagi bila Anda memilih sokbreker yang telah dilengkapi pengaturan tingkat kekerasan. Fleksibilitas pun kian menjanjikan untuk mengetahui frekuensi yang tepat di sistem suspensi mobil Anda.

Tuesday, February 5, 2013

Mengenal Sistem "Four Wheel Steering" BMW

BMW pada mobil Seri-7 terbaru (740Li dan juga 750Li) kembali menerapkan sistem kemudi empat roda (4-wheel steering) dan diberi nama BMW Integral Active Steering. Dengan sistem kemudi cerdas ini, sudut belok roda depan dan belakang dapat diatur sesuai kondisi. 

Sistem ini merupakan paduan active steering yang mampu mengubah rasio putaran kemudi sesuai kecepatan dengan mechatronic actuator yang menggerakkan roda belakang sesuai sudut yang dibutuhkan.
Berbeda dengan sistem four wheel steering lama, tak ada hubungan mekanis antara kemudi roda depan dan belakang. Sudut belok roda belakang ditentukan oleh ECU yang memantau berbagai aspek seperti kecepatan, derajat belok roda depan, maupun sudut kemiringan mobil.

Tentu saja sistem kemudi ini tidak terlepas dari beberapa sistem lainnya seperti Dynamic Stability Control (DSC) maupun Integrated Chassis Management  yang sama-sama bertugas menjaga kestabilan kendaraan.


Pada kecepatan di atas 80 km/jam, roda belakang dapat bergerak dengan sudut maksimum 3 derajat searah dengan roda depan. Hal ini meningkatkan kestabilan dan keselamatan di berbagai manuver. Seperti saat mobil pindah jalur di jalan bebas hambatan maupun melewati tikungan panjang.

Pada kecepatan rendah, mobil terasa tak begitu panjang sehingga mudah diajak bermanuver. Pada kecepatan sampai 60 km/jam, roda belakang bergerak juga dengan sudut 3 derajat berlawanan arah dengan roda depan. Pada saat yang sama, Active Steering akan menurunkan rasio putaran kemudi pada roda depan.

Kombinasi kedua fitur ini mampu menghasilkan kemampuan bermanuver yang baik terutama di jalan sempit maupun berkelok tajam. Saat melakukan manuver untuk parkir, mobil dengan panjang sumbu roda 3,21 meter ini, mengalami penurunan radius putar hingga 70 cm dibandingkan tanpa sistem ini.

Selain beberapa keuntungan yang signifikan di atas, pengemudi juga tidak perlu melakukan gerakan ekstra karena derajat belok roda depan sudah mendapatkan kompensasi dari roda belakang selain Aktive Steering yang telah diadaptasinya. Hal ini mereduksi segala usaha untuk memutar kemudi menjadi lebih rendah lagi. Pengemudi maupun penumpang bisa sama-sama merasakan sensasi berkendara tanpa mengorbankan kenyamanan.