Thursday, May 23, 2013

Menghindari Kesalahan Pemberian Obat

Kesalahan pemberian obat adalah merupakan suatu kesalahan yang bisa berakit fatal bagi kesehatan seseorang. Bukankah kita meminum dan mengkonsumsi obat adalah merupakan bentuk dan cara kita berusaha untuk menyembuhahkan penyakit yang adalam diri diri kita sendiri. Lantas apa yang terjadi bila bukannya sehat yang kita dapat tetapi malah sebaliknya, memperparah kondisi sakit kita sendiri.

Karena pada hakekat dan dasar dari suatu pemberian obat adalah bila diberikan sesuai dengan dosis dan cara pemberian obat yang tepat serta sesuai dengan aturan pakainya, maka efek obat akan bagus untuk menyembuhkan jenis penyakit yang sedang dialami oleh seseorang. Akan tetapi sebaliknya bila terjadi kesalahan dalam prosedur pemberian obat maka bukan efek menyembuhkan yang diharapkan akan terjadi, malahan akan sangat berbahaya bahkan dalam kondisi tertentu salah obat akan bisa menimbulkan kematian.

Sebuah studi oleh Cornell peneliti menemukan bahwa ketika para mahasiswa sedang belajar dan berjuang untuk menuangkan dosis yang benar ketika menggunakan sendok dapur. Maka pada kenyataan ada beberapa yang menuangkan terlalu sedikit, sedangkan yang lainnya malahan terlalu banyak dalam pemberian dosis obatnya.

Jadi yang menjadi momok dan pangkal masalahnya adalah bahwasannya kesalahan dosis obat dapat memiliki efek bencana yang tinggi bagi pasien. Terlalu sedikit obat dapat mengakibatkan obat tidak bekerja. Terlalu banyak dapat berpotensi berbahaya, yang mengakibatkan peningkatan efek samping, keracunan, dan bahkan bisa menimbulkan kematian pada seseorang.

Menghindari Kesalahan Pemberian Obat

Food and Drug Administration telah melaporkan lebih dari 50.000 kunjungan ruang gawat darurat untuk kecelakaan overdosis asetaminofen (umumnya dikenal dengan nama merek Tylenol) dalam delapan tahun terakhir , dengan hampir 600 orang meninggal.

Berikut beberapa cara tips menghindari kesalahan pemberian obat yaitu :

Memastikan Nama dan Jenis Obat.
Sebelum menelan obat apapun, apakah over-the-counter (OTC) atau pun menggunakan resep, maka kita pastikan akan nama serta jenis obat yang tertera di resep yang kita miliki.Bila perlu kita bisa tanyakan kepada apoteker yang bertugas di apotik tempat kita membeli resep obat tersebut.

Banyak obat memiliki nama yang sangat mirip dengan tujuan yang berbeda secara dramatis. Sebagai contoh, Ativan Atarax dan banyak nama lain. Atarax adalah antihistamin untuk reaksi alergi dan gatal-gatal, sementara Ativan adalah zat yang terkontrol untuk membantu kecemasan dan tidur.

Membaca Petunjuk Cara Dan Dosis Pemberian Obat.
Mengetahui akan durasi waktu yang tepat bagi terapi yang dimaksud. Jika obat OTC, membaca label pabriknya yang umum di tempel sebagai petunjuk tentang seberapa sering dapat dimimum atau di gunakan secara continu dan untuk berapa lama. Petunjuk ini dikembangkan dari studi-studi oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk membantu mengurangi kemungkinan keracunan dan overdosis. Sehinggan mengetahui cara pemberian obat.

Mengetahui Secara Umum Akan Pemakaian Obat yang Dikonsumsi.
Dalam hal ini kita bisa menanyakan kepada penyedia layanan kesehatan untuk memberikan instruksi yang jelas untuk setiap resep obat yang kita beli. Secara umum, dasarnya ada dua durasi umum untuk pemberian obat ini yaitu Untuk yang pertama adalah untuk kronis atau pengobatan jangka panjang , seperti obat yang diambil setiap hari untuk membantu mengontrol tekanan darah tinggi. Sedangkan yang lainnya dapat satu kali atau durasi pendek untuk menyembuhkan penyakit akut, seperti antibiotik untuk infeksi sinus. Walaupun tidak secara detail dan ilmiah, mengetahui secara umumnya akan sangat membantu kita.

Mengetahui Akan Pantangan Pemberian Obat.
Maksudnya adalah mengetahui akan berbagai jenis makanan atau pun minuman yang bertentangan dengan efek terapi obat tersebut. Jangan sampai obat yang mempunyai efek yang menyembuhkan justru akan rusak khasiatnya bila dicampur dengan jenis makanan atau minuman tertentu. Contohnya adalah bila aturan sederhana untuk mengikuti obat dengan air adalah yang baik. Susu akan menghalangi penyerapan beberapa pemberian antibiotik, dan jus jeruk mengganggu begitu banyak obat-obatan , adalah bijaksana untuk menjauhi sama sekali. Obat yang harus dimakan pada waktu perut kosong adalah untuk mengambil obat 1 jam sebelum mengkonsumsi makanan atau cairan atau 2 jam .

Mengetahui Petunjuk Cara Pemakaian dan Dosis Yang Benar.
Baca petunjuk label dengan hati-hati jika obat cair, karena di sini adalah di mana masalah potensial dapat mulai (isu yang sangat penting untuk anak-anak, orang orang tua). Sebagian besar dosis dewasa didasarkan pada rata-rata orang 150-pon. Dengan anak-anak, orang tua, pemberian dosis pemberian obat biasanya didasarkan pada berat badan mereka, berapa banyak obat untuk per kilogram berat badan untuk memperoleh efek terapeutik yang diinginkan.

No comments:

Post a Comment