- Panitia Cato Rimueng: Kegiatan ini terbuka untuk umum, Total Hadiah 24 juta rupiah (Mulai Sabtu, 18 Mei s/d Minggu, 19 Mei 2013)
Banda Aceh - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menggelar kegiatan lomba permainan tradisional rakyat Aceh cato rimueng atau catur harimau.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Disbudpar Aceh, Adami Umar dan berlangsung di halaman kantor Disbudpar Aceh, Sabtu, 18 Mei 2013 hingga 19 Mei 2013.
Kepala Bidang Adat dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Fauziah Hanung mengatakan kegiatan tersebut diikuti oleh 79 peserta dengan memperebutkan hadiah total senilai 24 juta rupiah.
Permainan ini, kata dia, sudah lama ditinggalkan oleh masyarakat Aceh terutama kaum muda. “Orang tua kita masa lalu dengan segala keterbatasan tidak seperti era pada era modern saat ini, telah mampu berpikir untuk membuat permainan rakyat yang bisa memberikan wawasan kepada pemainnya,” katanya.
Permainan yang diciptakan tersebut akhirnya berkembang hingga saat ini. Namun, kata dia, kini permainan tersebut mulai dilupakan. “Kita berharap dengan mulai kita jadikan perlombaan saat ini, ke depan catur ini bisa menjadi terkenal kembali dan mulai dimainkan lagi oleh masyarakat,” ujarnya.
Permainan catur harimau, kata dia, akan diupayakan menjadi branding atau merek permaianan tradisional khas Aceh. “Kita juga akan memperkenalkan permainan ini ke masyarakat nusantara, sehingga permainan ini nantinya menjadi terkenal” kata Adami.
Permainan ini nantinya akan disebar di lokasi-lokasi wisata. Tujuannya, kata dia, menarik minat wisatawan mancanegara dan menambah wawasan mereka tentang permainan tradisional tersebut.
“Jika tidak mampu menyusun strategi dan bersatu dengan baik saat mengalahkan predator atau penguasa yang zalim maka akan kalah. Nah itulah yang diajarkan dalam permainan ini,” kata dia
Banda Aceh - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menggelar kegiatan lomba permainan tradisional rakyat Aceh cato rimueng atau catur harimau.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Disbudpar Aceh, Adami Umar dan berlangsung di halaman kantor Disbudpar Aceh, Sabtu, 18 Mei 2013 hingga 19 Mei 2013.
Kepala Bidang Adat dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Fauziah Hanung mengatakan kegiatan tersebut diikuti oleh 79 peserta dengan memperebutkan hadiah total senilai 24 juta rupiah.
Permainan ini, kata dia, sudah lama ditinggalkan oleh masyarakat Aceh terutama kaum muda. “Orang tua kita masa lalu dengan segala keterbatasan tidak seperti era pada era modern saat ini, telah mampu berpikir untuk membuat permainan rakyat yang bisa memberikan wawasan kepada pemainnya,” katanya.
Permainan yang diciptakan tersebut akhirnya berkembang hingga saat ini. Namun, kata dia, kini permainan tersebut mulai dilupakan. “Kita berharap dengan mulai kita jadikan perlombaan saat ini, ke depan catur ini bisa menjadi terkenal kembali dan mulai dimainkan lagi oleh masyarakat,” ujarnya.
Permainan catur harimau, kata dia, akan diupayakan menjadi branding atau merek permaianan tradisional khas Aceh. “Kita juga akan memperkenalkan permainan ini ke masyarakat nusantara, sehingga permainan ini nantinya menjadi terkenal” kata Adami.
Permainan ini nantinya akan disebar di lokasi-lokasi wisata. Tujuannya, kata dia, menarik minat wisatawan mancanegara dan menambah wawasan mereka tentang permainan tradisional tersebut.
“Jika tidak mampu menyusun strategi dan bersatu dengan baik saat mengalahkan predator atau penguasa yang zalim maka akan kalah. Nah itulah yang diajarkan dalam permainan ini,” kata dia
No comments:
Post a Comment