Selain berfungsi untuk mencegah kehamilan atau kontrasepsi, kondom juga berfungsi untuk melindungi dari penyakit menular seksual. Karena penyimpanan yang tidak benar, kadaluwarsa, atau pemakaian yang salah, kondom bisa rusak dan tidak berfungsi.
Jika kerusakan tersebut ditemukan sebelum digunakan, langsung buang saja kondom tersebut untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Tapi jika kerusakan baru ditemukan setelah dipakai, tentu akibatnya bisa menyebabkan kehamilan yang tak diinginkan hingga tertular penyakit.
Seperti dilansir Health.com, Jumat (10/5/2013), ada beberapa hal yang bisa dilakukan apablia menemui kecelakaan tersebut:
1. Mencegah penularan HIV
Setelah menemukan adanya kebocoran, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan adanya penyakit menular seksual. Jika ternyata memang ditemukan HIV, mintalah pengobatan yang disebut postexposure prophylaxis (PEP) yang dapat mencegah infeksi HIV.
Perawatan lain adalah menjalani pengobatan antivirus ARV selama sebulan sambil terus melakukan kontrol. Efek sampingnya bisa berupa mual-mual parah dan kelelahan.
2. Mencegah kehamilan
Jika khawatir akan kehamilan yang tidak diinginkan, pertimbangkan untuk meminum pil KB atau disebut morning pil. Pil ini disebut juga kontrasepsi darurat dan dapat mencegah kehamilan jika diminum dalam waktu 72 jam, namun akan lebih manjur jika segera diminum kurang dari 24 jam.
WHO merekomendasikan para wanita untuk membeli kontrasepsi darurat sebelum benar-benar membutuhkannya. Efek sampingnya bisa berupa mual, muntah, sakit perut, kelelahan, sakit kepala dan perubahan menstruasi. Jika kemudian mengalami terlambat datang bulan, segera periksa ke dokter.
3. Menghindari insiden di masa depan
Setelah mengalami insiden kondom bocor, sebaiknya lakukan analisis apa yang menyebabkan kejadian tersebut. Hal ini penting untuk menghindari keteledoran lagi di masa depan. Periksa jenis kondom, tanggal kedaluarsa kondom, juga beberapa masalah terkait.
No comments:
Post a Comment