Thursday, April 25, 2013

Bahaya Laten Berlindung dibalik Kata "Menuntut Keadilan"

Sahabat Pembaca Maktabah Jawilan, kali  ini  Aa  akan share terkait  :  BAHAYA LATEN BERLINDUNG DIBALIK KATA “MENUNTUT KEADILAN”. Adil bukan berarti sama rata, namun adil  adalah menempatkan sesuatu pada tempat nya sesuai dengan porsinya, misalkan dalam keluarga kita ada 3 orang, yang satu duduk di perkuliahan, yang satu duduk di SMA dan yang satu lagi duduk di SMP

Jika kita memberikan uang jajan ataupun biaya disama ratakan antara mereka apakah itu yang dinamakan adil, begitu juga dengan perkara lain, kita mesti bisa membedakan mana adil dan mana kebijakan, tidak semua kebijakan itu adil namun sudah pasti setiap yang adil itu bijak.

Contoh  kecil  dari  sesuatu  yang  bijak  namun  tidak  adil  adalah  manakala  kita melakukan suatu tugas/pekerjaan namun kita telah melakukan kesalahan atau pelanggaran diluar koridor aturan yang tela ditentukan lalu kita di keluarkan dari pekerjaan, nah itu adalah bentuk dari kebijakan suatu perusahaan namun dirasa tidak adil bagi subjekker tertentu.

Jika ada aturan setiap orang yang melakukan kesalahan/pelanggaran dalam suatu perusahaan tertentu kosekuensi nya adalah dikeluarkan, terus ada yang melanggar lantas orang tersebut dikeluarkan itu adalah implementasi dari suatu penegakan keadilan dan itu sangat bijak.

Jika kita tidak bisa membedakan mana keadilan, kebijakan dan supermasi hukum, lalu kita berlindung dibalik kata menuntut keadilan dikhawatirkan justru malah nanti akan terjerumus kearah pendzoliman terhadap sesama, dan dipastikan kesalahan nya akan bertambah selain dikeluarkan dari perusahaan juga telah menyakiti hati orang lain, dan kelak diakhirat akan dituntut pertanggungjawabannya.

Jika kita menuntut suatu keadilan tentu ada yang dihakimi, dan dibutuhkan adanya dalil-dalil ataupun bukti-bukti data konkret untuk dijadikan persaksian, jika dalam menuntut keadilan itu salah langkah, salah ucap dan salah persaksian itu berbahaya dikhawatirkan akan menjerumuskan kita kepada sifat hasad, dan itu sesuatu yang sangat berbahaya baik bagi diri sendiri dan orang lain, tentu setiap ucapan, dan persaksian itu akan dipinta pertanggungjawabannya oleh Allah di akhirat kelak.

Masih Dalam Pembahasan Keadilan Ataupun Peradilan
Allah SWT dalam Al Qur’an berfirman (yang artinya):
"Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, kalian menyuruh yang ma'ruf dan mencegah yang munkar dan kalian beriman kepada Allah". (Ali- Imran : 110)
"Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kalian umat yang adil dan pilihan". (Al- Baqarah : 143)

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan bahwa para shahabat dan umat Islam yang mengikuti jejak mereka adalah orang-orang yang adil. Sebagaimana sabda beliau:

"Dari Abu Sa'id Al-Khudri adalah ia berkata: "Telah bersabda Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam: "Nuh akan dipanggil pada hari kiamat. Lalu ia menjawab: "Aku penuhi panggilan-Mu dan Maha Bahagia nama-Mu wahai Rabb-ku". Allah bertanya: "Apakah sudah engkau sampaikan (dakwah/risalah)?" Ia berkata: "Ya sudah". Lalu umatnya ditanya: "Apakah ia sudah menyampaikan (risalah) kepada kalian?" Mereka berkata: "Tidak pernah ada pemberi peringatan (da'i) yang datang kepada kami." Allah bertanya lagi kepada Nuh 'Alaihi sallam: "Siapakah yang akan menjadi saksi bagimu (bahwa kamu sudah menyampaikan risalah)?"

Ia (Nuh) menjawab: "Muhammad dan umatnya". Kemudian ia menjadi saksi bahwa ia telah menyampaikan risalah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjadi saksi atas kalian. Demikianlah Allah berfirman: "Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kalian umat yang adil dan pilihan agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjadi saksi atas (perbuatan) kalian". Wasath dalam ayat ini bermakna adil. (Hadits Shahih Riwayat Bukhari/Fathul Bari 8 : 171-172 No. 4487).

Semoga kita menjadi orang yang maghfur, termasuk orang yang lurus yang selalu memikirkan perasaan orang lain sebelum melakukan suatu tindakan, termasuk orang yang selalu mengedepankan kemaslahatan, dan memperkuat Ukhuwah Islamiyah serta selalu bepacu kepada Al Qur’an dan Assunah….

“Mutiara Hikmah” Semoga Bermanfaat

No comments:

Post a Comment