Sunday, October 16, 2011

AsKep Pasien dengan Ventrikular Septal Defek ( VSD )

AsKep Pasien dengan Ventrikular Septal Defek ( VSD ).Setelah lama tidak memposting mengenai asuhan keperawatan maka sore hari ini kita akan sedikit memposting mengenai AsKep Pasien dengan Ventrikular Septal Defek ( VSD ) setelah askep yang terakhir tentang askep pasien dengan asma bronchiale dan juga askep klien dengan inkontinensia urin.


A.Pengertian
VSD adalah suatu keadaan dimana terdapat defek ( lubang ) abnormal pada sekat yang memisahkan ventrikel kanan dan kiri.
Terdapat dua jenis VSD :

1.      Membranous ( terjadi + 80 % )
2.      Muskular

B.Etiologi
Perkembangan Embrio
Gabungan ventrikuler dan membranous terjadi saat kehamilan umur 4 – 8 minggu. Perkembangan septum muskular tejadi saat ventrikel kana dan kiri membentuk sumbu ( fuse ) sedangkan septum membranous terjadi akibat pertumbuhan dari “ endocardial ciushius “.Selama proses pembentukan sekat ini dapat terjadi defek kongenital akibat gangguan pembentukan ini.


C.Tanda dan Gejala
Berhubungan dengan banyaknya aliran darah yang melewati lubang ( defek ) dan tahanan pulmonal dengan tanda dan gejala sebagai berikut :

1.VSD Kecil :
  • Tidak memperlihatkan keluhan.
  • Pertumbuhan perkembangan pada umumnya normal.
  • Bising jantung biasanya terdeteksi umur 2-6 bulan.
  • Pada auskultasi biasanya bunyi jantung normal.
  • Defek muskular ditemukan bising sistolik dini,pendek, dan mungkin didahului oleh early sistolik click.
  • Ditemukan bising pansistolik di sela iga 3 – 4 garis sternal kemudian menjalar sepanjang garis sternum kiri bahkan ke seluruh prekordium.
    2.VSD Sedang :
    Pada Bayi :
    • Sesak nafas pada waktu makan dan minum atau tidak mampu menghabiskan makanan dan minumnya.
    • Peningkatan berat badannya terhambat.
    • Seringkali menderita infeksi paru yang memerlukan waktu yang lama untuk sembuh.
    • Gagal jantung mungkin terjadi sekitar 3 bulan.
    • Fisik bayi tampak kurus dengan dyspnoe-takipnoe serta retraksi sela iga.
      Pada pasien besar dapat terjadi penonjolan dada.

      3.VSD Besar :
      • Gejala dan gagal jantung sering terlihat.
      • Pasien tampak sesak,pada saat istirahat kadang pasien biru,gagal tumbuh dan banyak keringat.
      • Sering terkadi infeksi saluran nafas bagian bawah.
      • Aktifitas prekardium meningkat.
      • Bising yang terdengar nada rendah,pansistolik dan tidak terlokalisir.
      • Gejala sering timbul setelah minggu ke 3 sampai dengan minggu ke 4 pada saat resistensi paru sudah menurun.
      4.VSD dengan resistensi paru tingi atau Sindrom Eisenmenger :
      • Terlihat dada menonjol akibat pembesaran ventrikel kanan yang hebat.
      • Terjadi pirau terbalik dari kanan ke kiri sehingga pasien sianotik.
      • Sering terjadi batuk dan infeksi saluran nafas berulang
      • Terjadi gangguan pertumbuhan yang makin hebat.
      • Terlihat adanya jari-jari tabuh.
      • Pada pemeriksaan auskultasi,bunyi jantung dengan split yang sempit.
      • Pada pemeriksaan palpasi,hepar terasa besar akibat bendungan sistemik.

      D. Pemeriksaan Penunjang
      1.EKG :
      Gambaran EKG pada pasien VSD dapat menggambarkan besar kecilnya defek dan hubungannya dengan hemodinamik yang terjadi :
      1. Pada VSD kecil,gambaran EKG biasanya normal,namun kadang-kadang di jumpai gelombang S yang sedikit dalam dihantaran perikardial atau peningkatan ringan gelombang R di V5 dan V6.
      2. Pada VSD sedang,EKG menunjukkan gambaran hipertrofi kiri.Dapat pula ditemukan hipertrofi ventrikel kanan,jika terjadi peningkatan arteri pulmonal.
      3. Pada VSD besar,hampir selalu ditemukan hipertrofi kombinasi ventrikel kiri dan kanan.Tidak jarang terjadi hipertrofi ventrikekl kiri dan kanan disertai deviasi aksis ke kanan ( RAD ).Defek septum ventrikel membranous inlet sring menunjukkan deviasi aksis ke kiri. ( LAD ).
      2.Gambaran Radiologi Thorax :
      1. Pada VSD kecil,memperlihatkan bentuk dan ukuran jantung normal dengan vaskularisasi peru normal atau sedikit meningkat.
      2. Pada VSD sedang,menunjukkan kardiomegali sedang dengan konus pulmonalis yang menonjol,hilus membesar dengan vaskularisasi paru meningkat.
      3. Pada VSD besar yang disertai hipertrofi pulmonal atau sindroma eisenmenger tampak konus pulmonal sangat menonjol dengan vaskularisasi paru yang meningkat di daerah hilus namun berkurang di perifer
      3.Echocardiografi :
      1. Pemeriksaan echocardiografi pada VSD meliputi M-Mode,dua dimensi doppler.Pada doppler berwarna dapat ditemukan lokasi,besar dan arah pirau.
      2. Pada defek yang kecil,M-Mode dalam batas normal sedangkan pada dua dimensi defek kecil sulit dideteksi.
      3. Pada defek sedang lokasi dan ukuran dapat ditentukan dengan ekokardigrafi dua dimensi,dengan M-Mode terlihat pelebaran ventrikel kiri atau atrium, kontraktilitas ventrikel masih baik.
      4. Pada defek besar,ekokardiografi dapat menunjukkan adanya pembesaran ke empat ruang jantung dan pelebaran arteri pulmonalis.
      4.Kateterisasi jantung :
      Kateterisasi jantung diperlukan pada :
      • -VSD kecil dan sedang yang disuga ada peningkatan tahanan paru.
      • -VSD besar dan atau gagal jantung.
      Tujuan kateterisasi jantung terutama untuk mengetahui :
      1. Jumlah defek.
      2. Evaluasi besarnya pirau.
      3. Evaluasi tahanan vaskular paru.
      4. Evaluasi beban kerja ventrikel kanan dan kiri.
      5. Mengetahui defek lain selain VSD.
      Kateterisasi jantung kanan untuk mengukur tekanan dan saturasi pada aliran darah pulmonal sedangkan kateterisasi jantung kiri untuk aliran darah sistemik.

      E.Komplikasi
      1. Gagal Jantung Kongestif.
      2. Hipertensi Arteri Pulmonalis.
      3. Bakterial Endokarditis.
      F.Terapi Medis
      1. Untuk mengatasi gagal jantung.
      2. Mengurangi gejala klinik.
      3. Mengurangi frekuensi infeksi saluran nafas.
      4. Untuk mencapai pertumbuhan normal.
      A.Pengobatan Konservatif :
      1. Oksigen.
      2. Digitalis.
      3. Diuretik.
      4. Dopaminergik.
      5. Vasodilator.
      6. Ace Inhibitor.
      B.Operatif Bedah :
      Paliatif : Pulmonary Arteri Banding ( PAB ),banding ( penyempitan ) pada cabang utama arteri pulmonal untuk mengurangi aliran darah pulmonal.Umumnya dilakukan pada anak dengan CHF.
      Penutup VSD ( prosedur pilihan ).
      Lubang kecil dengan melakukan jahitan langsung.
      Lubang besar dengan menggunakan tambahan “ dacron “
      Kedua prosedur diatas menggunakan mesin jantung paru,prosedur bedah dilakukan melalui atrium kanan dan katub trikuspid.
      Komplikasi post operasi meliputi VSD berulang dengan gangguan konduksi.

      G.Pengkajian ( Pengkajian Fokus )
      1. Pengkajian Umum
      1. Ukur barat badan,panjamg badan,lingkar kepala secara teratur.
      2. Gambarkan secara umum ukuran dan bentuk tubuh,postur saat istirahat,adanya edema dan lokasi.
      3. Bentuk wajah untuk melihat kelainan seperti : Syndrome Down.
      2. Pengkajian Pernafasan
      1. Gambarkan bentuk dada,simetris,adanya insisi,selang di dada atau penyimpa ngan lain.
      2. Gambarkan penggunaan otot-otot pernafasan tambahan : gerakan cuping hidung,retraksi sub sternal dan interkostal atau sub clavia.
      3. Tentukan rata-rata pernafasan dan keteraturannya.
      4. Auskultasi dan gambarkan bunyi nafas,kesamaan bunyi nafas,berkurangnya / tidak adanya udara nafas,stridor,crakles,wheezing.
      5. Gambarkan adanya tangisan bila tidak di intubasi.
      6. Bila diintubasi catat ukuran pipa endotrakeal,jenis dan setting ventilator.
      7. Ukur saturasi oksigen dengan menggunakan oximetri pulse dan analisa gas darah.
      3. Pengkajian Kardiovaskular
      1. Tentukan denyut jantung dan iramanya.
      2. Gambarkan bunyi jantung termasuk murmur.
      3. Tentukan poin maksimum impuls ( PMI ),poin dimana bunyi jantung terdengar paling keras.
      4. Tentukan tekanan darah.Sebutkan ekstremitas yang digunakan dan ukuran yang dipakai.Pemeriksaan tidak boleh lebih dari 1 kali.
      5. Kaji warna kuku,membran mukosa bibir.
      6. Gambarkan warna bayi atau anak ( mungkin dapat menunjukkan latar belakang masalah jantung,pernafasan atau darah ).Sianosis,pucat,jaundice, mouting,
      7. Gambarkan nadi perifer,pengisian kapiler ( kurang dari 3 detik )
      8. Pastikan monitor,parameter dan alarm posisi “On”
      4. Pengkajian gastrointestinal
      1. Tentukan adanya distensi abdomen,meningkatnya lingkar perut,kulit yang terang ( bright ),adanya eritema dinding abdomen,tampaknya peristaltik, bentuk usus yang dapat dilihat,status umbilikus..
      2. Tentukan adanya tanda-tanda regurgitasi,waktu yang berhubungan dengan pemberian makan,bila memakai NGT tentukan karakter,jumlah residu,warna, konsisten,PH vairan lambung.
      3. Palpasi area hati.
      4. Gambarkan bising usus,ada atau tidak ada.
      5. Gambarkan jumlah,warna,konsistensi feces.
      5. Pengkajian genitourinari
      1. Gambarkan bentuk abnormal dari genetalia..
      2. Gambarkan jumlah ( ditentukan oleh berat badan ), PH dan berat jenis untuk menggambarkan status cairan.
      3. Timbang berat badan ( tindakan yang paling sering dilakukan untuk mengkaji status cairan.
      6. Pengkajian neuromuskuloskeletal
      1. Gambarkan gerakan bayi : random,bertujuan,twitching,spontan,tingkat akti fitas dengan stimulasi,evaluasi saat kehamilan dan persalinan.
      2. Gambarkan sikap dan posisi bayi/anak : fleksi ayau ekstensi.
      3. Observasi reflek moro,sucking,babinski,plantar dan reflek lain yang diharapkan.
      4. Tentukan tingkat respon.
      5. Gambarkan adanya perubahan pada lingkar kepala ( bila ada indikasi ) ukuran, tahanan fontanel, dan garis sutura.
      6. Gambarkan respon pupil pada bayi yang usia kehamilannya lebih dari 32 minggu.
      7. Pengkajian kulit
      1. Gambarkan beberapa perubahan warna,daerah kemerahan,tanda iritasi,abrasi, khususnya dimana terdapat daerah penekanan oleh infus atau alat yang lain kontak dengan bayi/anak,juga observasi dan catat bahan yang digunakan untuk perawatan kulit.
      2. Tentukan tekstur dan turgor kulit : kering,lembut, dan lain-lain.
      3. Gambarkan adanya rash,luka kulit atau tanda lahir.
      4. Gambarkan kateter infus dan jarum yang digunakan dan observasi adanya tana infiltrasi.
      5. Gambarkan adanya infus parenteral : lokasi;arteri,vena perifer,umbilical, sentral.Jenis infus ( obat,saline,dektrose,elektrolit,lemak,TPN ).
      8. Temperatur
      1. Gambarkan suhu kulit dan axilla.
      2. Gambarkan hubungan dengan suhu lingkungan.
      FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN GANGGUAN ADALAH :
      1. Faktor Prenatal
      1. Ibu menderita infeksi : rubella.
      2. Ibu alkoholisme.
      3. Umur ibu lebih dari 40 tahun.
      4. Ibu menderita penyakit diabetes yang memerlukan insulin.
      5. Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu.
      2. Faktor Genetik
      1. Anak yang lahir sebelumnya PJB.
      2. Ayah / ibu menderita PJB.
      3. Kelainan kromosom misalnya Sindrom Down.
      4. Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.
      H.Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Timbul
      1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan bentuk lubang,disfungsi miokard.
      2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kongesti paru.
      3. Volume cairan berlebih berhubungan dengan akumulasi cairan ( edema ).
      4. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan tubuh berhubungan dengan nutrisi tidak adekuat.
      5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan suplai dan kebutuhan oksigen tidak seimbang / ketidakmampuan / kelemahan sekunder terhadap penurunan curah jantung.
      6. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh, kongestif paru.
      7. Gangguan psikologis pada anak dan atau keluarga berhubungan dengan masa perawatan di rumah sakit.

      No comments:

      Post a Comment