Jauh sebelum mobil pertama kali hadir di dunia sekitar abad ke-17, ternyata Cirebon sudah lebih dulu melahirkan kendaraan yang punya teknologi seperti mobil di abad ke-15.
Kereta Singabarong, ini nama yang diberikan raja keraton Kasepuhan Cirebon Sunan Gunung Jati. Perancangnya sendiri adalah sang cucu, Panembahan Losari, yang sengaja mempersembahkan kendaraan ini sebagai kendaraan sang raja Sunan Gunung Jati.
Dibuat tahun 1549, Kereta Singabarong punya desain yang mengacu pada tiga hewan, yakni kepala naga, belalai gajah dan sayap garuda. Tidak hanya desainnya yang khas, kereta ini juga sudah menganut teknologi mobil, bahkan jauh sebelum mobil pertama kali dilahirkan di dunia.
Kereta ini sudah menggunakan as tengah pada roda depannya, yang bisa berputar sampai 180 derajat. Selain itu, juga sudah menggunakan suspensi, yang terbuat dari kulit, dan ada juga teknologi anti selip pada rodanya, seperti mobil BMW pada saat ini.
Dengan adanya suspensi dan stabiliser tersebut, bodi kereta yang ditarik dengan 4 ekor kerbau putih ini seolah melayang dan terpisahkan dari rangkanya, sehingga ketika berjalan mengayun seperti sedang berada di atas permukaan air.
Juga pada rodanya ada bearing khusus yang fleksibel, sehingga ketika tidak ada beban, roda akan sedikit miring, namun akan secara otomatis tegak ketika ada beban. Sehingga, ketika melewati jalan bergelombang, kereta tidak berguncang parah, ini yang dinamakan teknologi anti selip.
Kereta khusus untuk raja ini hanya berkapasitas satu orang penumpang, dengan kursi tepat di tengah-tengah kereta. Uniknya, dibawah kursi, terdapat ruang sebagai tempat penyimpanan atau bagasi.
Inilah kereta yang benar-benar asli buatan Cirebon, dan tidak mengadopsi dari manapun, termasuk Eropa. Tidak seperti Jogja atau Solo, yang keretanya mengadopsi dari Eropa, Kereta Singabarong ini murni buatan Cirebon.
No comments:
Post a Comment