Salah satu fungsi utama oli mesin adalah untuk mengurangi keausan yang disebabkan adanya gesekan atau friksi antar dua komponen mesin yang bergerak atau bergesekan satu sama lain. Makin kecil koefisien gesek suatu oli mesin, maka pelumasan semakin baik dan keausan semakin kecil.
Kekentalan suatu oli mesin merupakan sifat fisik oli yang cukup penting. Namun terkadang masih banyak Otomania salah mengartikan kekentalan/SAE suatu oli mesin . Bahkan tidak jarang mitosnya lebih menonjol ketimbang faktanya!
Kekentalan oli ini dari hasil uji yg dilakukan di Laboratorium Lemigas terhadap berbagai merek yg beredar di pasaran. Semoga hal ini menjadi pencerahan bagi Kita semua dan tidak keliru lagi memaknai kode SAE suatu oli mesin.
Hal-hal yang perlu dipahami tentang kekentalan atau SAE oli mesin.
1. Kekentalan atau SAE suatu oli mesin bukanlah ukuran mutu suatu oli. SAE hanyalah sebagai pembeda suatu oli mesin berdasarkan tingkat sifat kekentalannya .
2. SAE rendah (encer) tidak identik dengan mutu yg lebih baik dibandingkan yg kental.
3. Makna sesungguhnya dari kode SAE bukanlah sekedar encer atau kental, tetapi lebih berkaitan pada kemampuan oli tersebut beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi.
4. Contohnya: Kode SAE 20W50 makna dibalik kode ini sebenarnya, suatu oli yg memiliki kemampuan (telah lulus uji) pada suhu (minus) -10 C dan bisa dialirkan di dalam mesin sampai suhu -20 C dan memiliki minimum keketalan tertentu pada suhu tinggi 150 C (HTHS).
5. Untuk SAE 10W40 , lulus uji sampai – 30 . Semakin kecil angka SAE dengan huruf W semakin dingin suhu ujinya dan sebagainya.
6. Untuk di Indonesia sejatinya menurut lembaga API berapapun kode SAE bisa dipakai tanpa mesti khawatir bermasalah dimesin. Dan lebih utama adalah SAE 20W50,10W40. Namun untuk ”performa/kinerja” mesin-mesin moderen, oli yang lebih encer menjadi layak dipertimbangkan.
7. Pada umumnya oli kental + additif friksi dan anti aus yg bagus, lebih memiliki sifat perlindungan yang lebih baik pada mesin dibandingkan yg encer. Kalau cuma kental saja tapi additifnya jelek tidak berpengaruh. Oli encer lebih mendukung pada performa dan irit bensin, namun kekurangannya relatif kurang baik pada perlindungan mesin. Dan cenderung memperpendek usia mesin.
8. Keketalan/SAE bukanlah satu-satunya hal yg mendukung kinerja dan perawatan mesin. Kandungan additif pada oli lebih menentukan baik tidaknya perawatan mesin.
Dari hasil pengujian alat SRV (Swingung, Reibung, Verschelis), suatu alat uji yang digunakan untuk menguji kemampuan oli mesin dalam melindungi komponen mesin dan uji gaya friksi (gesek) dan mengacu pada sifat pelumasan batas (pelumasan pada saat kritis, misalnya saat starter sampai kondisi optimal mesin), di Puslitbangtek Lemigas, Divisi Aplikasi, menunjukkan bahwa gaya friksi (gesekan) dan aus nya mesin lebih ditentukan faktor keberadaan additif dibandingkan faktor kekentalan oli mesin itu sendiri.
No comments:
Post a Comment